Disusun Oleh :
Nama Peneliti : 1. MUHAMMAD HAFIZI 2. NINA NORMALINA
Nama Pembimbing : 1. HJ. WENNI MELIANA, S.Pd., M.Pd (0812-5051-047)2. LATIFAH, S.H.I
Kepala Madrasah : Dra. NAIMAH, M.M
Dalam Kebudayaan Islam, masyarakat Banjar memiliki tradisi Baayun Maulud yang berasal dari daerah Banua Halat. Baayun Maulud diadakan setiap 12 Rabiul Awal disertai dengan pembacaan syair puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW, menunjukkan penerapan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat Banua Halat. Masyarakat percaya bahwa pemilihan tanggal ini sangat berarti karena mencerminkan kehidupan mulia Nabi Muhammad SAW. Orang tua yang melibatkan anak-anak dalam Baayun Maulud berharap agar mereka dapat mengikuti jejak dan meneladani akhlak luhur Nabi Muhammad SAW. Maulud berfungsi sebagai simbol agama yang menanamkan kecintaan dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW Tradisi ini awalnya dipenuhi mantra- mantra untuk makhluk halus, namun tradisi ini telah bertransformasi dengan masuknya ajaran Islam yang menjadi sarana untuk menghidupkan nilai-nilai keagamaan. Tradisi Baayun Maulud menunjukkan perpaduan antara agama dan budaya, yang mencerminkan kearifan ulama Banjar dalam mengintegrasikan ajaran agama dengan budaya lokal.
Integrasi agama dan budaya mampu melahirkan keagamaan baru dengan ciri dan karakteristik lokal. Tradisi Baayun Maulud tidak hanya mempertahankan unsur-unsur budaya lokal, tetapi juga menghasilkan sejumlah nilai-nilai positif yaitu (1) nilai religius meliputi pembentukan karakter religius serta menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, (2) nilai sosial meliputi terjalinnya silaturahmi, rasa persaudaraan, dan tolong-menolong, (3) nilai budaya meliputi ketenangan dan rasa perlindungan kepada anak, dan (4) nilai ekonomi meliputi memperkuat perekonomian lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.